Rabu, 10 September 2008

Dia


Dia yang memulai, Dia pula yang mengakhiri. Dia yang menuntun kita, mengikuti kita untuk menukar usaha kita yang malang dengan kasih...
Dia mengumpulkan hal-hal yang kita jatuhkan - penyelesaian yang gagal, berbagai kesalahan kita...
Pengampunan-Nya membasuh dosa kita sampai dosa-dosa itu tersapu bersih!

Jika...





Jika aku tetap bertahan pada suatu pilihan, semata-mata karena itu adalah pilihanku...
Jika aku memberi lebih banyak ruang untuk kesukaan dan ketidaksukaanku sendiri... Jika aku lembut terhadap diriku sendiri, mudah memaklumi, serta merasa nyaman dalam perasaan mengasihi diri sendiri, dan memancing simpati... Jika saat ini aku menyadari bayangan akan penyaliban "diri" yang ada di ambang batin, aku tidak menutup pintu dan tetap menjaga pintu itu tertutup... maka AKU TIDAK TAHU APA-APA MENGENAI KASIH KALVARI



Amy Charmicahel

Senin, 08 September 2008

baik atau benar?

nino menulis,

baik belum tentu benar,
benar belum tentu baik...

berbuat baik tentu tidak salah, namun belum tentu benar jika perbuatan baik itu hanya untuk dipuji atau dilihat orang agar orang menganggap kita baik. karena dengan demikian kita mengharap balasan, entah pujian atau perbuatan setimpal dengan yang sudah kita lakukan.
dengan dalih memberi makan keluarga, seorang kepala rumah tangga tega untuk mencuri, merampok, atau menipu; dan dia menganggap itu baik karena dilakukan untuk menghidupi keluarganya. tapi apakah itu benar??!!

kebenaran atau hal yang benar adalah mulia, tapi seringkali jadi menyakitkan bagi orang lain, yang juga artinya membuatnya tidak nyaman karena hal itu tidak baik baginya.
dan kebenaran selalu ada sampai kapanpun, meski untuk menyatakan dan mendengarnya harus disertai rasa sakit. rasa sakit itu akan selalu ada selama kita tidak pernah mau menerima kebenaran sebagai bagian dari hidup kita.
kenyamanan dan semua yang baik adalah bentuk-bentuk kenikmatan bagi ego kita, sedang kebenaran adalah hal hakiki dari Tuhan yang harus kita lakukan.