Kamis, 24 April 2008

Gerakan Kasih demi Keselamatan - 2


Tidak mudah menerima masa lalu yang menyakitkan, sebab kita tidak dapat menghilangkan masa silam dari hati kita begitu saja. Namun satu-satunya harapan untuk mendapatkan perdamaian dengan masa silam adalah menatap pada bagian terburuk, memaafkannya, bersedia memahami, melakukan perubahan, menerimanya sebagai bagian dari proses yang memang harus terjadi.
Saat orang mempunyai hati yang kian 'membusuk' karena luka yang dialami, maka hidup tidak lagi menjadi anugerah melainkan tabungan penyakit.
Penderitaan bukanlah Kemalangan, jika kita mau menerima penderitaan itu dengan rela. Pantaskah apa yang dialami Yesus di kayu salib disebut Kemalangan?? Salib Yesus bukanlah kemalangan karena Dia menerimanya dengan rela.
Mampukah kita menerima dan berdamai dengan salib-derita kita?

Gerakan Kasih demi Keselamatan - 1


Mampukah kita memaafkan dan menerima dalam kasih suatu dunia yang telah mengecewakan, sebuah dunia yang penuh ketidakadilan dan kekejaman?
Mampukah kita dengan rendah hati mengakui bahwa dengan masuknya kita dalam kehidupan dunia ini, berarti kita dimasukkan dalam misteri agung kehidupan yang harus kita jalani?
Mampukah kita menerima, bahwa apapun yang terjadi dan menimpa hidup, namun hidup harus terus berjalan tidak bisa ditarik mundur lagi?
Mampukah kita memahami bahwa dengan ketidakmampuan kita menerima kenyataan hidup akan sangat menyiksa diri sendiri dalam kesepian selamanya?

Selasa, 15 April 2008

Padi

Ternyata Cinta

ingin sungguh aku bicara
satu kali saja
sebagai ungkapan kata
perasaanku padamu

telah cukup lama kudiam
di dalam keheningan ini
kebekuan di bibirku
tak berdaya tubuhku

dan ternyata cinta
yang menguatkan aku
dan ternyata cinta...

dalam, sungguh selalu setia
menemani kesepianku
menjaga lelah tidurku
membasuhku setulusnya

merekah nafas hatiku
menghangatkan luruh
dan resapkan keharuman
engkau yang mencintaiku

dan ternyata cinta
yang menguatkan aku
dan ternyata cinta
tulus mendekap jiwaku...



Tak Hanya Diam

meresap kecup hangat
sebentuk cinta
tlah terukir di dalam jiwaku
seperti tetes embun
menyegarkan hari
terciptakan keajaiban di hati

cinta bukan hanya sekedar kata
cinta tak hanya diam

aku yang berkelana
mengarungi hidup
mencari untaian arti, makna
apakah sesungguhnya balasan dari cinta
mesti bukan harta dunia semata

cinta bukan hanya sekedar kata
cinta bukan hanya pertautan hati
cinta bukan hasrat luapan jiwa
cinta tak hanya diam

jika mungkin
bumi harus terguncang badai
tapi cinta tak mungkin hilang

cinta bukan hanya sekedar kata
cinta bukan hanya pertautan hati
cinta bukan hasrat luapan jiwa
cinta adalah cinta













Selamanya Cinta

di kala hati resah
seribu ragu datang
memaksaku...
rindu semakin menyerang
kalaulah aku dapat
membaca pikiranmu
dengan sayap pengharapan
kuingin terbang jauh

biar awanpun gelisah
daun-daun jatuh berguguran
namun cintamu kasih
terbit laksana bintang
yang bersinar cerah
menerangi jiwaku

Andaikan kudapat
mengungkapkan
perasaanku
hingga membuat kau percaya
akan kuberikan seutuhnya
rasa cintaku
selamanya-selamanya   > biar...

Andaikan kudapat
mengungkapkan
perasaanku
hingga membuat kaupercaya
akan kuberikan seutuhnya
rasa cintaku
yang tulus
dari dasar lubuk hatiku

Tuhan jalinkanlah cinta
bersama selamanya...




Senin, 14 April 2008

Doa Mengetuk Hati Allah

Kita hidup sesungguhnya melulu karena kemurahan Allah.
Sebelum penciptaan manusia, Allah sudah menyiapkan semua kebutuhan kita.
Setelah penciptaan manusia, kita diberi wewenang untuk mengelola itu semua untuk kebaikan kita, karena dengan demikian Allah dimuliakan.
Namun... karena kesombongan dan kebodohan kita, kita kerap salah urus sehingga yang kita dapat adalah kesengsaraan.
Doa adalah salah satu cara untuk mengembalikan hidup pada kebaikan. Seperti yang dilakukan Abraham yang berdoa untuk kebaikan kembali penduduk Sodom dan Gomora.
Abraham sungguh mengenal bahwa Allah itu mahapemurah dan mahabaik. Berhadapan dengan Allah, Abraham berdoa dengan penuh keberanian namun juga dengan rendah hati agar Tuhan Allah tidak mendatangkan bencana bagi penduduk Sodom dan Gomora. Abraham semakin mendesak Allah dalam doa, dia semakin menundukkan muka sampai menyentuh tanah untuk mengetuk hati Allah. Dengan cara itu Abraham semakin mengerti betapa luas dan penuh kemurahan hati Allah kepada manusia. Abraham juga semakin paham bila hati manusia tidak berdaya bila melupakan Allah dan terbawa oleh hidup kenikmatan dan kedagingan.
Yesus mengajar para murid untuk berdoa dan mengingat kemurahan Allah sebagai Bapa (Lukas 11:1-13).
Melalui teladan Araham dan teladan serta ajaran Yesus, kita tidak hanya diajari bagaimana kita berdoa, tetapi juga diajak untuk membangun kembali gambaran tentang Allah yang murah hati, tulus dan menginginkan yang baik untuk kita. Betapa tidak mudahnya untuk berdoa dan membangun kembali gambaran tentang Allah yang mau diketuk hati kemurahan-Nya ditengah-tengah hidup yang ditandai oleh kekerasan, mau menang sendiri, baik di jalan-jalan, di rumah, dan di kantor-kantor. Semua mau menang dan sudah sedemikian sulit untuk merendahkan diri. Sebaliknya dengan Allah, yang semakin diketuk, akan semakin terbuka karena sesungguhnya Allah rendah hati dan mau merendahkan diri. Allah mendatangi dengan rendah hati dan berjalan untuk menolong manusia dalam diri Yesus Kristus.
Allah yang sedemikian kaya dan pemurah itu sedemikian rendah hati, manusia yang sebetulnya miskin dan tidak seberapa malahan sering menjadi sombong.
Rendahkanlah diri di hadapan Tuhan, meski untuk itu hati perlu mengalami remuk redam. Tetapi itulah yang berkenan di hadapan Tuhan. Melalui itu semua ketulusan yang terbentuk akan menjadi magnet untuk menarik kebaikan dan ukuran tangan Tuhan.

Keajaiban...(lanjutan)

Saat bangun dari tidur di pagi hari, ada beberapa hal yang kita lakukan...
Untuk beberapa saat secara refleks kita akan melihat jam
Kemudian akan muncul dalam pikiran kita deretan agenda untuk hari ini
Dan berlanjut dengan aktifitas rutin pagi hari
Aktifitas ini mungkin sedikit lain jika hari libur
Dari sekian banyak gerak refleks saat bangun dari tidur di pagi hari, gerak tarik-tiup nafas jarang sekali disadari. Paling banyak setiap bangun tidur orang pasti meregangkan otot dan menguap.
Nafas adalah keajaiban... tapi sedikit dari kita yang mau mengakui dan menyadari.
Pagi hari, saat bangun dari tidur jika kita sadar kita masih bisa bernafas kita akan selalu bisa bersyukur bahwa kita masih diijinkan Tuhan untuk memasuki satu hari itu dan menikmati berkat-berkat yang sudah disediakan bagi kita. Berawal dari ungkapan rasa syukur, kita pasti mampu menjalani kehidupan dalam 1 hari dengan kerendahan hati.
Nafas adalah keajaiban...
Pernah terlintas dalam pikiran saya, apakah bagi sebagian besar dari kita nafas hidup ini dianggap hal sepele? Mungkin jika pertanyaan ini saya lontarkan, besar jawabannya adalah 'TIDAK!' Tetapi mengapa tidak disadari ataupun disyukuri sebagai keajaiban dan anugerah besar?
Karena saat ini kita lebih senang jika mendapat anugerah dalam bentuk yang besar, wah, dan membuat kita berdecak kagum. Dan akhirnya hal-hal kecil menjadi semakin tak terlihat, atau menjadi sebatas gerak refleks. Bayangkan jika pagi hari ternyata kita bangun di 'alam lain' karena nafas kita berhenti.
Sulit untuk mampu menyadari dan mensyukuri hal-hal kecil jika kita tidak pernah mau setia pada perkara kecil. dibutuhkan sikap rendah hati dan mau belajar.
Anda mau???

Permenungan

Pernahkah anda bertanya, "Mengapa Tuhan memberikan cobaan ini pada saya?"
Atau pertanyaan lain, "Mengapa saya bernasib seperti ini?"

Berawal dari keajaiban kecil yang selalu Tuhan berikan kepada kita, sebenarnya Tuhan punya sebuah rencana dalam hidup kita. Hanya saja kita terlalu dibutakan oleh situasi dan kondisi yang harus kita alami sehari-hari.

Kebutuhan dan keinginan seakan-akan tidak memiliki batas yang jelas sehingga seluruh segi-segi kehidupan manusia berjalan tak terkendali.
Pertanyaan di atas muncul karena sikap tidak puas yang dimiliki oleh manusia atau sikap kurang bersyukur atas segala limpahan rahmat serta berkat yang telah Tuhan berikan.

Dan sekarang di saat situasi semakin tak terarah, mungkinkah hanya diam yang bisa kita lakukan atau kah bersegera merendahkan hati untuk mencoba memahami segala yang telah Tuhan berikan??!!
Hanya sebuah keyakinan bahwa setiap rencana yang Ia buat pasti indah pada waktunya.

Sabtu, 12 April 2008

Sulitnya Mendapatkan Ketulusan

Di dalam keseharian mungkin kita pernah dilukai akibat ketidaktulusan.

Apakah Anda pernah terluka karena orang yang mengaku sangat mencintai Anda, tetapi ternyata diam-diam mencintai orang lain? Cinta dan kebaikan Anda kepadanya diabaikan begitu saja dan Anda dicampakkan?

Apakah Anda pernah terluka karena orang-orang kepercayaan Anda, yang diperjuangkan mati-matian agar mendapatkan posisi lebih baik dan taraf hidup yang meningkat ternyata mengkhianati dan menjelek-jelekkan Anda di belakang?

Apakah Anda pernah terluka karena sahabat-sahabat Anda yang kelihatannya sangat mendukung dan berpihak kepada Anda, namun mereka menusuk dari belakang dan menjatuhkan Anda?

Apakah Anda pernah terluka karena anak yang anda besarkan dengan kasih sayang dan pengorbanan, setelah dewasa tidak mempedulikan Anda sebagai orang tuanya?

Apakah Anda pernah terluka karena orang- orang yang berkata kepada Anda bahwa Anda dapat mempercayai mereka
sehingga Anda menceritakan semua rahasia kepada mereka, namun mereka membeberkan rahasia tersebut kepada banyak orang?

Apakah Anda pernah terluka karena orang-orang yang selalu Anda utamakan yang selalu menerima pertolongan dan pemberian Anda ternyata sering menggosipkan dan menjelekkan Anda?

Apakah Anda pernah terluka karena orang-orang di depan Anda selalu berkata , "Aku sangat prihatin kepadamu." "Aku mendukungmu." "Aku mengasihimu." ternyata bermuka dua dan mengharapkan yang buruk terhadap Anda?

Mungkin terbersit penyesalan dalam hati untuk apa lagi berbuat baik kepada mereka yang munafik, yang ternyata tidak tulus mengasihi dan bersahabat dengan Anda. Tetapi hal seharusnya kita lakukan adalah terus melakukan kebaikan kepada semua orang.  Keyakinan terhadap kasih dan keadilan Tuhan kiranya menguatkan kita senantiasa untuk tidak jemu-jemu melakukan yang baik, sambil terus menjaga hati agar kita tidak tercemar dengan sikap yang buruk.

(disalin dari Manna Sorgawi edisi Mei 2007)

Aku Cinta Kau Dan Dia - The Rock

hancur hatiku...
mengenang dikau
menjadi keping-keping
setelah kau pergi
tinggalkan kasih sayang
yang pernah singgah antara kita...
masihkah ada sayang itu...

memang salahku...
yang tak pernah bisa
meninggalkan dirinya
tuk bersama kamu
walau tuk trus bersama
kan ada hati yang kan terluka
dan kutahu, kau tak mau...

sekali lagi maafkanlah
karna aku...
cinta kau dan dia
maafkanlah ku tak bisa...
tinggalkan dirinya...

mungkin tak mungkin
tuk terus bersama
jalani semua cinta
yang telah dijalani
tapi bila itu yang kau pikir
yang terbaik untukmu
bahagiaku untuk dirimu...

(simpan sisa-sisa cerita kita berdua,  walau tak tercipta cerita cinta berdua)

Kamis, 10 April 2008

Change The World - Eric Clapton

if I can reach the stars
pull one down for you
shine it on my heart
so you could see the truth
that this love I have inside
is everything it seems
but for now I find
its only in my dream

and I can change the world
I will be the sunlight in your universe
you would think my love was really something good
baby if I could chane the world

and if I could be King, even for a day
I'd take you as my Queen
I'd have it no other way
and our love would rule
this Kingdom we had made
till then I'd be a fool
wishing for the day

that I can change the world ( Icould chnge the world)
I would be the sunlight in your universe
you would think my love was really something good
Baby I could change the world

Thank You - Dido

my tea's gone cold
I'm wondering why
I got out of bed at all
the morning rain clouds up my window
and I can't see at all
and even if I could it all be grey
but your pcture on my wall
it remind's me that it's not so bad...
it's not so bad

I drank too much last night, got bills to pay
my head just feel in pain
I missed the bus and there I all imply
that I might not last the day
and than you call me and its not so bad...
it's not so bad

I want to thank you
for giving me the best day of my life
oh just to be with you
is having the best day of my life

push the door, I'm home at last
and I'm soaking through and through
than you hand me a towel
and all I see is you
and even if my house fulls down
I wouldn't have a clue
because you're near me and...

Mengalami Keresahan Dan Kecemasan

Dalam diri setiap orang ada dorongan untuk menjadi lebih. Persoalannya ialah ke arah manakah dorongan untuk menjadi lebih itu. Ada yang ingin menjadi lebih kaya, lebih tinggi kedudukannya, lebih berkuasa, ingin lebih dikenal, populer, lebih diterima. Memang manusia lahir untuk hal-hal yang besar dan luhur. Maka ada orang-orang yang tidak merasa cukup dengan hanya berbuat hal-hal yang baik, seperti Pemuda Kaya dalam Matius 19: 16-26.

Apakah yang menarik dalam diri Yesus bagi pemuda itu? Pemuda itu pasti sudah mendengar apa yang diajarkan Yesus dan bagaimana Yesus mengajar kepada orang banyak. Yesus memang digambarkan mengajar tidak seperti para Rabbi atau ahli Taurat. Diri Yesus penuh wibawa dan daya tarikke hidup yang lebih baik. Ajaran dan cara-Nya mengajar menggugah orang pada kesadaran bahwa ada hidup yang lebih baik daripada yang biasa atau umum dihayati oleh pemuda itu. Yesus bagaimanapun menimbulkan keresahan pada pemuda itu, menimbulkan ketidakpuasan akan hidup yang dijalani. Dalam diri Yesus ada ajakan keluar dari cara hidup yang sudah baku dan memandegkan menuju ke hidup dalam kesegaran dan kebaruan. Pemuda yang berhadapan Yesus tergerak untuk menemukan hidup kekal atau kualitas hidup yang membebaskan dirinya dari berbagai kegelisahan dan keresahan.

Pemuda itu memang kaya, dengan kekayaannya dia sudah terbiasa untuk berbuat. Dia tahu pula bahwa dengan kekayaannya dia dapat memperoleh apa yang dinginkan. Dia tahu bahwa dengan kekuasaannya itu ia berkuasa. Dia tahu bahwa kekayaan atau uang adalah kekuasaan. Namun, dia juga punya keinginnan untuk memperoleh hidup kekal secara pasti, karena ia sudah terbiasa dengan kepastian atas dasar kekuasaan dari uangnya.
Dia sungguh punya kemauan baik dengan menanyakan hal itu, karena Yesus pun memandangnya dengan penuh Kasih. Dia jujur dan saleh menurut kaidah-kaidah yang dia ketahui dan tekuni.
Namun kejujuran serta kesalehannya terperangkapoleh alam pemikiran yang dikitari oleh uang dan kekayaan, yaitu praktis, pragmatis serta efisien. "Ada uang ada barang".
Kepada pemuda itu, Yesus menawarkan untuk merubah orientasi hidup. Dengan bersabda bahwa tak ada seorangpun yang baik  selain Allah, Yesus menunjukkan kepada pemuda itu bahwa bukan banyaknya hal atau banyaknya perbuatan baik, tetapi pribadi itulah yang baik. Yesus menawarkan orientasi hidup pada relasi antar pribadi.
Kualitas hidup yang ditawarkan oleh Yesus adalah hidup dalam kualitas relasi pribadi yang benar, bukannya banyak hal dan perbuatan fungsional tanpa menyentuh dunia kepribadian manusia yang relasional.
Banyak hal dan perbuatan dapat dan kerap memang menyembunyikan ketidakmampuan manusia untuk membangun relasi. Itulah yang sering terjadi pada banyak orang sibuk, berbuat banyak hal, dan akhirnya semakin dia kehilangan untuk membangun hubungan pribadi.

"Juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah kepada orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku".
Dengan sabda itu Yesus menantang pemuda jujur itu untuk membuang dan meninggalkan keyakinan yang sampai sekarang  dia pegang, yang pada dasarnya uang adalah kekuasaan. Yesus mengajak untuk mengubah keyakinan itu menjadi suatu keyakinan bahwa uang untuk mengabdi dan menolong orang miskin dan dalam kekurangan.
Menolong bukan untuk menguasai tetapi menolong yang menyentuh ke pembangunan harga diri dan hubungan antar pribadi yang bermartabat. Membebaskan diri dari paham dan keyakinan bahwa kekayaan serta uang adalah kekuasaan itulah yang sulit dilakukan oleh pemuda tersebut. itu pulalah yang menjadi kesukaran banyak orang dan kita semua.
Kualitas hidup relasi antar pribadi memang merupakan komunikasi hidup timbal balik. Komunikasi hidup antar pribadi itulah yang digambarakan melalui Sabda Kebenaran, dasar terdalam dari komunikasi hidup itu ialah Sabda Allah yang bagaikan terang serasa seperti pedang bermata dua yang mampu menembusi dan membedakan jiwa kemanusiaan dan roh kebenaran dari Allah.
Resiko mau memiliki harta kekal yaitu hidup dalam relasi yang benar, tanpa manipulasi dan pelecehan satu sama lain. Dalam relasi antar pribadi itulah akan tersingkap adanya kerapuhan, kelemahan yang kerap ditakuti bila ditemukan. Di situ pula terdapat sumber kelumpuhan, kebutaan dan ketulian dan kebisuan yang membuat orang sukar untuk membangun relasi yang benar. Karena itu orang lebih suka bersembunyi di balik fungsi-fungsi dan perbuatan-perbuatan.



( disalin dari Lorong Sempit Ke Kerajaan Allah seri 7, MENUJU DUNIA BARU )



Kamis, 03 April 2008

Keajaiban

Setiap orang selalu mengharapkan keajaiban
Tetapi tidak semua memahami arti keajaiban

Kadang orang hanya melihat sesuatu yang besar saja tanpa memperhitungkan justru dari hal-hal yang kecil lah keajaiban itu muncul.
Tetapi sadarkah jika saat kita bangun tidur saat Tuhan memberikan nafas baru dan saat Tuhan memberikan hari yang baru saat itulah kita mendapatkan keajaiban.

Selasa, 01 April 2008

Tuhan Tidak Akan Menanyakan...

Apa jawaban kita ketika kelak Tuhan menanyakan sesuatu yang Dia harapkan untuk kita lakukan, namun tidak kita lakukan? Menyesal... Malu... Itu pasti!!

Tuhan tidak akan menanyakan berapa banyak mobil, dan jenis mobil apa saja yang kita miliki... Tetapi Ia akan bertanya berapa banyak orang yang sudah turut naik mobilmu dan berapa kali engkau memberi tumpangan kepada orang yang tidak memiliki alat transportasi.
Tuhan tidak akan menanyakan seberapa besar dan luas rumahmu... Tetapi Ia akan bertanya berapa banyak orang yang sudah engkau ijinkan masuk dan menumpang di rumahmu.
Tuhan tidak menanyakan berapa pasang pakaianmu, merk apa saja... Tetapi Ia akan bertanya berapa banyak orang kekurangan pakaian yang sudah "berpakaian" melalui pakaian pemberianmu.
Tuhan tidak akan bertanya berapa banyak uang dan kekayaan yang engkau miliki... Tetapi Ia akan bertanya dengan cara bagaimanakah engkau mendapatkan semuanya itu.
Tuhan tidak akan bertanya apa pekerjaanmu di dunia ini... Tetapi Ia akan bertanya apakah engkau sudah mengerjakannya dengan segenap hati dan kemampuanmu.
Tuhan tidak akan bertanya berapa banyak temanmu... Tetapi Ia akan bertanya apakah engkau sudah menjadi teman yang baik dan setia bagi mereka.
Tuhan tidak akan bertanya di lingkungan orang-orang bagaiman engkau tinggal... Tetapi Ia akan bertanya apakah engkau tetap hidup dalam kesucian atau ikut terpengaruh dengan kebiasaan orang-orang di sekitarmu.
Tuhan tidak akan menanyakan warna kulitmu, itu tidak penting bagiNya... Tetapi Ia akan bertanya karakter seperti apa yang ada dalam dirimu.
Tuhan tidak bertanya mengapa engkau butuh waktu lama untuk bertobat dan kembali kepadaNya... Tetapi Ia akan segera membawamu ke Surga atau ke Neraka.

Selama hidup di dunia ini kita memikul tanggung jawab yang Tuhan letakkan di dalam hidup kita. Kita perlu belajar untuk memikirkan kepentingan orang lain juga dan tidak hanya menggenggam erat-erat berkat-berkat yang Tuhan percayakan untuk kita. Kita juga memiliki tanggung jawab secara moral di mana kita harus hidup dalam kehendakNya setiap hari.
Mari kita semakin memperkaya diri dengan Kasih dan Kebaikan. Kejarlah semua itu seperti kita mengejar harta yang sangat berharga, karena DIA yang kepadaNya kita akan mempertanggungjawabkan hidup kita adalah adil. Tuhan punya maksud tertentu ketika Ia menempatkan kita di bumi ini. Ia ingin agar setiap orang bisa merasakan KasihNya terpancar melalui hidup kita. Dan semua itu akan terjadi jika kita bersedia menjadi saluran berkat.



(disadur dari MannSor, edisi Mei 2007)

Ujian Tentang Kasih

Slogan tentang Kasih selalu didengungkan dan sebagai pengikut Kristus kita pasti tahu bahwa Kasih merupakan Hukum paling Utama dan menjadi dasar pengajaran Tuhan Yesus Kristus.
Masalahnya sekarang adalah, sudahkah kita menerapkan Kasih itu dalam setiap kehidupan kita? Yesus mengajarkan tentang Kasih didukung dengan perbuatan nyata yang dapat kita lihat dalam kehidupanNya. Bagaimana Ia berjalan keliling untuk memberitakan Injil sebagai wujud KasihNya terhadap jiwa-jiwa yang terhilang, dan bagaimana Ia menolong orang-orang yang susah.
Sikap dan tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari bisa dijadikan sebagai alat penguji tentang Kasih kita kepada Tuhan maupun sesama.

Memberi Pertolongan:
Kasih mendorong kita melakukan sesuatu bagi Tuhan maupun sesama. Alkitab berkali-kali menyebutkan bagaimana hati Yesus tergerak oleh belas kasihan, sehingga Ia melakukan sesuatu bagi orang banyak yang memerlukan pertolonganNya. Jika kita tahu persis apa yang harus kita lakukan untuk seseorang yang membutuhkan pertolongan, dan kita yakin kita bisa melakukannya tetapi kita tidak melakukannya, Kasih kita perlu dipertanyakan; ada yang perlu dibenahi di dalam diri kita.

Mengusahakan Perdamaian:
Ibrani 12:14 berkata; "Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." Ayat ini mungkin tidak asing lagi, kita tahu persis apa maksudnya. Tetapi di dalam pelaksanaannya tidaklah semudah yang kita bayangkan. Tidak sedikit (orang Kristen) yang memutuskan untuk hidup dalam kebencian, tidak mau berdamai atau tidak mau mengusahakan perdamaian. Apalagi jika seseorang merasa lebih tua, gengsi jika harus mengalah terhadap yang muda dengan menyapa terlebih dahulu atau memperbaiki hubungan yang rusak. Keputusan untuk mengusahakan perdamaian membuktikan bahwa kita sedang berusaha untuk menyatakan Kasih kita kepada Tuhan dan sesama.

Tidak bersukacita atas kejatuhan musuh:
Umumnya kita akan merasa jengkel kepada musuh atau kepada orang yang kelakuannya menyebalkan. Bahkan kadangkala kita mengharapkan musuh kita itu mengalami keadaan yang tidak baik ketika ia "jatuh", maka kita akan bersukacita dan tertawa seperti orang yang menang. Tetapi kita perlu menyadari bahwa sikap seperti itu menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres dalam diri kita, khususnya dalam hal Kasih kita sebagai pengikut Yesus. Amsal berkata agar jangan kita bersukacita jika musuh kita jatuh, karena Tuhan pasti akan berperkara juga terhadap kita. Mendoakan musuh kita dan memohonkan yang baik baginya adalah bukti Kasih kita kepadanya.

(disadur dari MannSor, edisi Oktober 2007)