Selasa, 01 April 2008

Tuhan Tidak Akan Menanyakan...

Apa jawaban kita ketika kelak Tuhan menanyakan sesuatu yang Dia harapkan untuk kita lakukan, namun tidak kita lakukan? Menyesal... Malu... Itu pasti!!

Tuhan tidak akan menanyakan berapa banyak mobil, dan jenis mobil apa saja yang kita miliki... Tetapi Ia akan bertanya berapa banyak orang yang sudah turut naik mobilmu dan berapa kali engkau memberi tumpangan kepada orang yang tidak memiliki alat transportasi.
Tuhan tidak akan menanyakan seberapa besar dan luas rumahmu... Tetapi Ia akan bertanya berapa banyak orang yang sudah engkau ijinkan masuk dan menumpang di rumahmu.
Tuhan tidak menanyakan berapa pasang pakaianmu, merk apa saja... Tetapi Ia akan bertanya berapa banyak orang kekurangan pakaian yang sudah "berpakaian" melalui pakaian pemberianmu.
Tuhan tidak akan bertanya berapa banyak uang dan kekayaan yang engkau miliki... Tetapi Ia akan bertanya dengan cara bagaimanakah engkau mendapatkan semuanya itu.
Tuhan tidak akan bertanya apa pekerjaanmu di dunia ini... Tetapi Ia akan bertanya apakah engkau sudah mengerjakannya dengan segenap hati dan kemampuanmu.
Tuhan tidak akan bertanya berapa banyak temanmu... Tetapi Ia akan bertanya apakah engkau sudah menjadi teman yang baik dan setia bagi mereka.
Tuhan tidak akan bertanya di lingkungan orang-orang bagaiman engkau tinggal... Tetapi Ia akan bertanya apakah engkau tetap hidup dalam kesucian atau ikut terpengaruh dengan kebiasaan orang-orang di sekitarmu.
Tuhan tidak akan menanyakan warna kulitmu, itu tidak penting bagiNya... Tetapi Ia akan bertanya karakter seperti apa yang ada dalam dirimu.
Tuhan tidak bertanya mengapa engkau butuh waktu lama untuk bertobat dan kembali kepadaNya... Tetapi Ia akan segera membawamu ke Surga atau ke Neraka.

Selama hidup di dunia ini kita memikul tanggung jawab yang Tuhan letakkan di dalam hidup kita. Kita perlu belajar untuk memikirkan kepentingan orang lain juga dan tidak hanya menggenggam erat-erat berkat-berkat yang Tuhan percayakan untuk kita. Kita juga memiliki tanggung jawab secara moral di mana kita harus hidup dalam kehendakNya setiap hari.
Mari kita semakin memperkaya diri dengan Kasih dan Kebaikan. Kejarlah semua itu seperti kita mengejar harta yang sangat berharga, karena DIA yang kepadaNya kita akan mempertanggungjawabkan hidup kita adalah adil. Tuhan punya maksud tertentu ketika Ia menempatkan kita di bumi ini. Ia ingin agar setiap orang bisa merasakan KasihNya terpancar melalui hidup kita. Dan semua itu akan terjadi jika kita bersedia menjadi saluran berkat.



(disadur dari MannSor, edisi Mei 2007)

Tidak ada komentar: