Sabtu, 22 November 2008

Mengapa Ibu Menangis?

Suatu ketika ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya, "Ibu kenapa Ibu menangis?"
Ibunya menjawab," Sebab aku seorang wanita."
"Aku tidak mengerti," kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memaluknya erat,"Nak, kamu memang tidak akan mengerti..."

Kemudian anak itu bertanya lagi kepada ayahnya,"Ayah, mengapa ibu menangis? Sepertinya ibu menangis tanpa sebab yang jelas."
Sang ayah menjawab,"Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan." Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Ketika anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya,"Mengapa wanita menangis?"
Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Tuhan, mengapa wanita mudah sekali menangis?"
Dalam mimpinya, Tuhan menjawab:
"Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya dengan sangat seksama. Kuciptakan baginya bahu, agar mampu menahan beban dunia dan isinya, walau bahu itu juga harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur."
"Kuberikan kepada wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau seringkali ia juga menerima cerca dari anaknya."
"Kuberikan kepada wanita keperkasaan, yang akan membuatnya bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa."
"Kuberikan kepada wanita kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, sakit, lelah, tanpa berkeluh kesah."
"Kuberikan kepada wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.. Perasaan ini pulayang akan memberikan kehangatan kepada bayi-bayi yang tidur lelap. Dan sentuhan kasih sayangnya akan memberikan kenyamanan pada bayinya saat didekapnya dengan lembut."
"Kuberikan kepada wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melewati masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tidak terkoyak?"
"Kuberika kepada wanita kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tidak pernah melukai istrinya. Walaupun seringkali juga kebijaksanaan tiu akan menguji kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi."
"Dan akhirnya, Kuberikan kepada wanita air mata, agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepadanya, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan."

Tidak ada komentar: