Jumat, 06 Februari 2009

Insomnia

Gejala Insomnia bukan hanya susah tidur, tetapi juga sering terjaga pada saat terlelap (dan sulit terpejam lagi), bangun terlalu cepat, tidur tidak nyaman, dan bangun dalam keadaan lelah. 
Ada 3 tingkatan Insomnia:
  1. Insomnia Sementara atau gangguan tidur yang berlangsung hanya sepekan. Penyebabnya stress, jam kerja yang berganti-ganti atau jetlag.
  2. Insomnia Jangka Pendek atau  tingkat sedang, mendera  selama  1 hingga 4 minggu. Pelecutnya  stress berlanjut, penyakit akut (asma, rematologi), dan pengobatan (anti depresan).
  3. Insomnia Kronis  yang berlangsung lebih dari satu bulan. Penyebabnya bisa struktur kimia dalam otak, hormon (hormon stress dan pertumbuhan), merosotnya kekebalan tubuh, problem kejiwaan, mengidap penyakit atau sedang menjalani pengobatan. 
Secara umum penyebab Insomnia ada 2; Fisik dan Mental (gangguan kejiwaan berupa stress, cemas, depresi, psikosis, dan dampak penggunaan Narkotika dan psikopatika.
Faktor usia juga berpengaruh, terutama ketika memasuki usia menopause. Juga jenis pekerjaan dan tempat tinggal.

Akibat Insomnia, penderita mengantuk dan lelah di siang hari. Akibatnya bukan hanya produktifitasnya yang terganggu tetapi juga stabilitas emosi. Sistem kekebalan tubuh menurun dan rentan infeksi.

Menukar jadwal tidur bukanlah solusi efektif. Sebab tidur malam dan tidur siang itu berbeda. Ada hormon-hormon yang hanya bisa aktif ketika tidur malam. Hormon tersebut berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh.

Yang terjadi pada tubuh kita saat Insomnia:
  • Struktur Hormon dan kimia di otak terganggu
  • Ritme otak dan tubuh tidak seimbang
  • Aliran darah tersendat
  •  Tekanan darah meningkat
  • Jantung berdebar
  • Sejumlah hormon dalam tubuh seperti hormon penyerap Insulin dan Pertumbuhan menurun kemampuannya.



Tempo, 9 November 2008

Tidak ada komentar: